"Aja Rumangsa Bisa, Nanging Bisaa Rumangsa" Ungkapan aja rumangsa bisa, nanging bisaa rumangsa (jangan merasa bisa, tetapai bisalah merasa) memiliki makna yang sangat strategis dan mendalam. Ungkapan ini bernada nasihat agar seseorang tumbuh menjadi sosok yang rendah hati, sebaliknya tidak tumbuh menjadi sosok yang tinggi hati atau somboong. Dalam kehidupan masyarakat Jawa tradisional, banyak ditemukan unen- unen atau wewarah (nasihat) agar seseorang tetap dalam koridor pribadi yang lembah manah (rendah hati, dan rendah hati tidak berarti rendah diri) dan sebaliknya kita mengangggap rendah pihak lain. Dalam ajaran Jawa, seseorang lebih ditekankan untuk dapat melakukan koreksi ke dalam sehingga tidak terdorong untuk “menghujat” atau “merendahkan” orang lain. Dalam berbagai kesempatan, seseorang harus tetap bersikap untuk menahan diri dan tidak terdorong untuk menonjolkan dirinya sendiri (tidka dibenarkan utnuk bersikap unjuk gigi). Terlebih lagi,...